PENGUKURAN LISTRIK
Pengukuran merupakan suatu kegiatan dalam melakukan pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis, dan salah satu besaran dianggap menjadi standar. Pengukuran perlu mempelajari dan mengetahui tentang besaran, satuan dan dimensi. Besaran, satuan dan dimensi diperlukan untuk memudahkan dalm mencari nilai dan hasil dalam pengukuran. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur (besaran dasar, besaran turunan, besaran pelengkap). Satuan adalah ukuran dari pada suatu besaran (system satuan metric/universal dan satuan internasional) sedangkan dimensi adalah cara penulisan dari besaran-besaran dengan menggunakan symbol-simbol (lambang-lambang) besaran dasar.
Alat ukur listrik merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia. Karena besaran listrik seperti : tegangan, arus, daya, frekuensi dan sebagainya tidak dapat secara langsung ditanggapi oleh panca indera. Untuk mengukur besaran listrik tersebut, diperlukan alat pengubah. Atau besaran ditransformasikan ke dalam besaran mekanis yang berupa gerak dengan menggunakan alat ukur. Perlu disadari bahwa untuk dapat menggunakan berbagai macam alat ukur listrik perlu pemahanan pengetahuan yang memadai tentang konsep - konsep teoritisnya.
Dalam melakukan pengukuran, pertama harus ditentukan cara pengukurannya. Cara dan pelaksanaan pengukuran itu dipilih sedemikian rupa sehingga alat ukur yang ada dapat digunakan dan diperoleh hasil dengan ketelitian seperti yang dikehendaki. Juga cara itu harus semudah mungkin, sehingga diperoleh efisiensi setinggi-tingginya. Jika cara pengukuran dan alatnya sudah ditentukan, penggunaannya harus dengan baik pula. Setiap alat harus diketahui dan diyakini cara kerjanya. Dan harus diketahui pula apakah alat-alat yang akan digunakan dalam keadaan baik dan mempunyai klas ketelitian sesuai dengan keperluannya. Jadi jelas pada pengukuran listrik ada tiga unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu: - cara pengukuran - orang yang melakukan pengukuran - alat yang digunakan.
Simbol Alat Ukur dan Sistem Satuan Pada awal perkembangan teknik pengukuran mengenal dua sistem satuan, yaitu sistem metrik (dipelopori Perancis sejak 1795), Amerika Serikat dan Inggris juga menggunakan sistem metrik untuk kepentingan internasional, tapi untuk kebutuhan lokal menggunakan sistem CGS (centimeter-gram-second). Sejak tahun 1960 dikenalkan Sistem Internasional (SI Unit) sebagai kesepakatan internasional. Enam besaran yang dinyatakan dalam sistem SI, yaitu :
Besaran Sistem Internasional
BESARAN |
SATUAN |
SIMBOL |
Panjang |
Meter |
M |
Massa |
Kilogram |
Kg |
Waktu |
Detik |
S |
Arus Listrik |
Ampere |
A |
Intensitas cahaya |
Candela |
Cd |
Temperatur |
Derajat Kelvin |
°K |
Besaran dan Simbol Kelistrikan
Besaran dan Simbol |
Nama dan Satuan |
Persamaan |
Arus listrik
[I] |
Ampere [A] |
- |
Gaya
gerak Listrik [E] |
Volt [V] |
- |
Tegangan
[V] |
Volt
[V] |
- |
Resistansi
[R] |
Ohm [Ω] |
R = V/I |
Muatan
Listrik [Q] |
Coulomb
[C] |
Q = I.t |
Kapasitansi
[C] |
Farad [F] |
C = Q/V |
Kuat medan
listrik [E] |
[V/m] |
E = V/I |
Kerapatan
fluks listrik [D] |
[C/m2] |
D = Q/I2 |
Permitivitas
[s] |
[F/m] |
s = D/E |
Kuat medan
magnet [H] |
[A/m] |
ò Hdl = nI |
Fluks magnet
[ᵩ] |
Weber [Wb] |
E
=d0/dt |
Kerapatan
magnet [B] |
Tesla [T] |
B = 0/I2 |
Induktansi
[L,M] |
Henry [H] |
M = 0/I |
Permeabilitas
[µ] |
[H/m] |
µ = B/H |